TOU : Kepemimpinan / Leadership

18.30 jibrilhp 0 Comments



Leadership

Menurut gagasan kepemimpinan transformasional, pemimpin yang efektif adalah orang yang melakukan hal berikut:

     1. Menciptakan visi yang menginspirasi masa depan.
     2. Memotivasi dan menginspirasi orang untuk terlibat dengan visi tersebut.
     3.  Mengatur pengiriman visi.
     4. Pelatih dan membangun sebuah tim, sehingga lebih efektif untuk mencapai visi.

 Dalam pengertian, kepemimpinan atau leadership adalah memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. 
 
 Selanjutnya, apa yang terdapat pada teori kepemimpinan?

ada tiga teori, mungkin lebih tapi yang dijelaskan hanya tiga dulu yaa
a.    Teori Sifat

Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.


Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.


Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin, justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.


b.    Teori Perilaku.

Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
•    Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku, yaitu:
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.

•    Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)

 
c.    Teori Situasional.
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah :
•    Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
•    Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan
•    Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
•    Norma yang dianut kelompok;
•    Rentang kendali;
•    Ancaman dari luar organisasi;
•    Tingkat stress;
•    Iklim yang terdapat dalam organisasi


Kemudian ada Tipologi Kepemimpinan, bicara tentang tipologi kami ingin menjelaskan arti tipologi terlebih dahulu, tipologi adalah ilmu watak tentang bagian manusia dalam golongan-golongan menurut corak watak masing-masing (KBBI)

Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:

a.    Tipe Otokratis

Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

b.    Tipe Militeristis


Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

c.    Tipe Paternalistis
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

d.    Tipe Karismatik

Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.

e.    Tipe Demokratis

Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

f. Tipe Laissez Faire

 
Yaitu seorang yang bersifat:
• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.
• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
• Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
• Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya

Namun dari semua teori, menurut kami, seorang manusia dapat menjalalankan tipe kepemimpinan tergantung situasi dan kondisi



Saya ingin melanjutkan pembahasan selanjutnya nih namun, karena pembaasan sudah panjang mungkin ada baiknya refreshing sebentar dengan melihat video ini, mungkin anda pun tahu video apa ini

 

 Sudah terhibur? hehe, oke mari kita lanjutkan ke pembahasan faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

Yang pertama adalah

Dirimu sendiri

Memahami kemampuan Anda. Staf Anda mengamati Anda, dan bagaimana Anda menangani sendiri mempengaruhi penerimaan mereka terhadap kepemimpinan Anda sebanyak atau lebih dari apa pun yang Anda katakan. Para pemimpin yang efektif dipercaya untuk pengetahuan dan kompetensi mereka, sehingga don `t over-mencapai atau mengklaim keahlian palsu. Benar untuk gaya pribadi Anda. Memaksa sebuah persona keluar ketika Anda memiliki sifat pendiam cincin palsu. Melakukan sendiri dengan cara staf Anda bisa percaya dan menghormati.

Karyawan Anda

Jenis pekerjaan atau jasa yang Anda lakukan dapat menarik berbagai jenis karyawan. Misalnya, bisnis teknologi informasi dapat menarik pekerja muda yang berkembang dalam lingkungan kolaboratif. gaya kerja ini terbuka, dengan tugas-tugas yang tersebar di beberapa karyawan. Dengan aliran horizontal ide, seorang pemimpin dapat lebih mengandalkan komunikasi dua arah daripada di kantor dengan staf yang bekerja secara independen di bilik. Seberapa dekat Anda bekerja dengan karyawan mempengaruhi gaya interaktif Anda.

Jenis bisnis

Jenis perseroan Anda dari pengaruh kerja bagaimana Anda dapat mengintegrasikan kepemimpinan. Sebuah bisnis dalam krisis, atau yang harus merespon dengan cepat terhadap perubahan pasar, mengharuskan Anda untuk menjadi penentu dan mampu berkomunikasi keputusan secara efektif dengan cara top-down. Jika perusahaan Anda mempraktekkan metode perbaikan terus-menerus seperti ramping dan Kaizen, keputusan dan komunikasi yang lebih lateral. Dalam prakteknya, usaha mengalami kombinasi dari kondisi ini, sehingga Anda bisa bergerak antara gaya sebagai situasi berubah.

Komunikasi

Arus informasi adalah inti dari kepemimpinan yang efektif. Sementara kondisi dan gaya komunikasi perubahan, kebutuhan untuk mengekspresikan diri dengan jelas dalam segala situasi tetap. Pertemuan rutin mungkin sulit untuk menerapkan dalam situasi manufaktur produktivitas tinggi, dan mereka mungkin penting dalam kerja kolaboratif. Demikian juga, komunikasi tertulis dan lisan memiliki tempat-tempat yang sesuai. Menghindari di semua situasi biaya di mana karyawan Anda merasa bahwa mereka tidak memiliki informasi. Ini muncul sebagai ditinggalkannya kepemimpinan.


    Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi
Sebab yang terjadi bila implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi adalah akan menciptakan kepemimpinan yang baik karna adanya proses manajemen yang direncakan, karena induk dari sebuah perusahaan adalah pemimpin jadi bila pemimpin nya berkualitas maka perusahaan tersebut akan menjukukan kualitasnya.


You Might Also Like

0 komentar: